Selasa, 31 Januari 2017

EM 4



Teknologi EM adalah teknologi biaya rendah karena menggunakan limbah daur ulang dari sisa-sisa pertanian itu sendiri. Teknologi EM mudah dilaksanakan, mudah diajarkan kepada para petani, tidak membahayakan bagi petani maupun konsumen.
Selain itu produktivitasnya berkelanjutan (tidak mengalami penurunan) dan akrab lingkungan. Berkualitas tinggi tidak tercemar kimia dan memerlukan air irigasi relative lebih sedikit dibanding dengan teknologi konvensional. Semakin lama sumberdaya alam terutama tanah, air dan udara semakin kecil mengakibatkan derajat kesehatan umat manusia akan semakin membaik.
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau, kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang bau..got, tempat jual ayam dll
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4 biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi.

1.    Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk antara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2.    Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3.    Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4.    Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5.    Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya.

Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.

Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
1.    Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
2.    Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
3.    Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
4.    Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
5.    Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

EM-4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
. Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal.
Selain dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga dapat di aplikasikan ke bidang yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.
Aplikasi EM-4 Di Bidang Peternakan
Manfaat :
  1. Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
  2. Mengurangi stres pada ternak
  3. Menyehatkan ternak
  4. Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
  5. Meningkatkan nafsu makan ternak
  6. Menekan penyakit pada ternak
  7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Aplikasi EM-4 di Bidang Perikanan
Manfaat :
  1. Memperbaiki mutu air tambak.
  2. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
  3. Menekan serangan mikroorganisme patogen.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
  5. Menekan hama dan penyakit.

Pemerintah Jepang telah melarang EM-4 karena melepaskan air dan tidak mengikat unsur hara organik. Bakteri pengurai atau degradator yang mempercepat penguraian bahan organik menjadi senyawa dan unsur sederhana sehingga mempercepat habisnya bahan organik dan harus kita menambah dan menambah terus bahan organik ke tanah supaya tetap subur. Seperti cara MOL (mikro Organisme Lokal) itu membiakkan bakteri lokal yang ada dengan starter pancingan bahan organik yang mengandung gula seperti dari bauh-buahan yang dibusukkan sehingga juga kaya ragi alami sebagai pengurainya. Sedangkan EM 4 itu justru pengurai Kuat bahan organik apa saja yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi bahan herbal untuk mendapatkan bahan aktifnya, kalau digunakan di tanah seperti penyiraman seperti pupuk maka akan cepat menghabiskan bahan organik yang subur di tanah itu.
EM 4 berisi 90% mikroba lactobacilus sp, mikroba ini termasuk mikroba degradator kuat atau disebut sebagai pengurai bahan organik kuat atau dalam juga bisa disebut komposer kuat, EM 4 ditemukan oleh Teruo Higa peneliti jepang, dimana untuk membuat kompos dijepang butuh waktu yang relatif lama hingga 4 - 8 bulan, Teruo Higa menemukan teknologi em untuk mempercepat proses dekomposer di untuk digunakan oleh para petani jepang agar bisa lebih cepat dalam membuat pupuk kompos, lambat laun produk ini masuk ke indonesia dan dijual di toko toko pupuk dan bibit, lambat laun juga para petani dan para pengaya pupuk organik indonesia berlomba membuat EM 4 dan memasarkannya dengan tentunya harga yang bersaing, 20 ribu untuk 1 liter dibilang murah dan terjangkau untuk petani, tapi sayang seribu sayang pemahaman EM 4 ternyata banyak yang belum mengerti sehingga penggunaannya jadi salah kaprah dan cenderung tidak beraturan, EM 4 adalah komposter murni, artinya digunakan hanya sebagai komposer pada waktu merubah residu organik menjadi kompos,dalam proses komposisasi itu tentunya diperlukan o2 sebagai bahan tambahannya.
Masalah akan timbul ketika proses komposer diadakan dilahan yang sedang aktif, misal disawah yang sudah ditanami padi. Jika dilakukan dilahan yang aktif maka yang akan terjadi adalah pengambilan unsur 02 di dalam tanah dekat tumbuhan yang sedang dibudidaya, proses kompos ini akan menimbulkan panas yang bisa mencapa 60 derajat celcius, dan membutuhkan O2, bayangkan jika terjadi dekat akar tanaman budidaya, mereka akan pengap dan stress, kalau tidak kuat mungkin mati.
Sebaiknya proses kompos itu dilakukan diluar lahan aktif agar tidak mengganggu tanaman inti, baru setelah menjadi pupuk kompos dipindahkan ke lahan yang aktif, jika EM 4 dijadikan sebagai POC yang diguyur langsung ke pohon itu adalah sebuah kesalahan dan buang buang biaya dan sekali lagi EM 4 bukan pupuk hayati tapi merupakan komposer aktif (Anang Sucahyo).

Referensi

Anonim, 2016, Cara Mudah Membuat EM 4 http://debyuta.blogspot.co.id/2013/06/cara-mudah-membuat-em-4-effective.html, didownload pada tanggal 23 April 2016
Anonim, 2016, EM 4 (Effective Microorganism) http://www.writinganythink.com/2012/11/EM 4-effective-microorganisms-4.html, didownload pada tanggal 23 April 2016
Anonim, 2016, Manfaat dan Kerugian EM-4, http://jual-mikroba.blogspot.co.id/2014/03/manfaat-dan-kerugian-EM 4.html, didownload pada tanggal 23 April 2016
Anonim, 2016, Menakar Komposisi Kandungan EM 4 https://www.wattpad.com/311953-menakar-komposisi-kandungan-EM 4, didownload pada tanggal 23 April 2016
Anonim, 2016, Perbedaan EM 4 Pertanian dn EM 4 http://koranternak.blogspot.co.id/2015/10/perbedaan-EM 4-pertanian-dan-EM 4.html, didownload pada tanggal 23 April 2016
Anonim, 2016, Perbedaan EM 4, MOL dan PGPR, http://www.gerbangpertanian.com/2011/04/perbedaan-EM 4-mol-dan-pgpr.html, didownload pada tanggal 23 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar