Kamis, 31 Januari 2013

PEMANFAATAN PEKARANGAN


I.          PENDAHULUAN
Menelusuri sejarah awal manusia memanfaatkan pekarangan pada ratusan ribu tahun yang lalu. Pada saat itu kaum wanita atau ibu yang saat itu ditinggal para suami mereka ke hutan untuk berburu dan mencari bahan pangan untuk hidup keluarganya. Dari membuang biji bijian sisa pangan mereka, maka tumbuh tanaman disekitar tempat tinggal mereka. Akhirnya tanaman ini dipelihara dan tumbuh serta berkembang dan memberi hasil.
Sehingga, pekarangan adalah lahan yang ada disekitar rumah tinggal petani dan keluarganya yang dicirikan dengan batas berupa pagar. Adapula yang menyebut “PAWESTREN” atau tempat aktifitas para wanita atau ibu (“setri”).
Istri (“setri”) dalam kesehariannya mempunyai tugas ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan disisi lain sebagai mitra sejajar pria atau suami yang punya kewajiban membantu suami untuk menambah pendapatan keluarga.
Pemanfaatan pekarangan perlu dirancang pola dan tata ruangnya sehingga memungkinkan terjadinya proses penggunaan secara efektif dan produktif potensi energi dalam lingkungan pekarangan, dan ini tergantung juga luasan pekarangan yang dimiliki oleh keluarga petani.

II.          TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN
Tujuan pemanfaatan pekarangan antara lain: untuk mendapat  azas manfaat dari pekarangan bagi petani dan keluarganya dalam jangka panjang dan pelestarian lingkungan.
Dengan demikian pemanfaatan pekarangan bertujuan menjadikan pekarangan sebagai:
1.         Penghasil pangan bergizi ( sumber protein, lemak, vitamin, mineral maupun karbohidrat )
2.         Pemenuhan kebutuhan jiwani/rokhani dan pendapatan keluarga
3.         Tanaman obat keluarga ( TOGA)
4.         Lumbung hidup / jenis tanaman umbi-umbian
5.         Warung hidup / jenis tanaman sayuran
6.         Fungsi sosial / mempererat kekerabatan para tetangga

III.          TATA RUANG DAN POLA PEKARANGAN
      Adalah pemilihan jenis usaha tani di pekarangan dan pengaturan dari peletakan masing-masing tanaman, ternak maupun ikan yang diusahakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1.         Energi sinar matahari
2.         Konservasi lahan
3.         Jenis tanaman yang diusahakan
4.         Jenis ternak yang dipelihara
5.         Jenis ikan / kolam yang diusahakan
Prinsip dasar tata ruang dan pola pekarangan adalah stratifikasi tanaman berdasar ketinggiannya.
1.         Strata atas contohnya: pete, sukun, durian, rambutan, mangga, kelapa
2.         Strata tengah contohnya: sirsak, sirkaya, jeruk, pepaya, kandang ternak
3.         Strata bawah contohnya: sayuran, TOGA, kolam ikan

IV   JENIS - JENIS PEKARANGAN:
      Berdasar ekologi lahan dari ketinggian dan agroklimatnya, pekarangan dibagi 4 jenis:
1.      Pekarangan dataran rendah basah
2.      Pekarangan dataran rendah kering
3.      Pekarangan dataran tinggi basah
4.      Pekarangan dataran tinggi kering
      Berdasarkan tata letak tempat bertanam  pemeliharaan, maka dalam pemanfaatan pekarangan dikelompokkan menjadi:
1)        Tanaman pekarangan bagian depan muka rumah
-     Untuk keindahan dan pemenuh kebutuhan rokhaniah
-     Tanaman strata atas dibagian pinggir
-     Tanaman strata menengah agak kedalam
-     Tanaman strata bawah dibagian tengah
2)        Tanaman pekarangan bagian samping rumah
-     Sisi timur ditanami tanaman strata bawah dan tanaman strata menengah/atas dg jarak yang lebar
-     Sisi barat ditanami tanaman strata atas agar dapat menahan terik sinar matahari siang/sore hari
3)        Tanaman pekarangan bagian belakang rumah
-     Tanaman untuk pemenuhan kebutuhan pangan
-     Tanaman untuk konsumsi batiniah
-     Tanaman koleksi pribadi bernilai mahal
4)        Ternak di pekarangan
-     Kandang diletakkan di halaman belakang rumah
-     Ternak unggas dapat di bagian belakang rumah
-     Ternak ruminansia dibagin belakang agak ke tepi
-     Menerapkan pola kandang yang sehat dan ramah lingkungan
5)        Kolam ikan di pekarangan
-     Untuk hiasan ® dibagian muka pekarangan
-     Untuk budidaya ® dibagian samping/belakang
-     Dekatkan dengan sumber air (irigasi/sumur)
6)        Tanaman pagar / pagar hidup
-     Sebagai batas pekarangan
-     Tujuan pengamanan
-     Dianjurkan pagar berupa tanaman/hidup
-     Jenis tanaman: beluntas, puring, mangkokan, keji beling, udikaya, katu, lamtoro
7)        Tanaman pot
-     Dapat tanaman hias
-     Dapat tanaman sayuran
-     Pot dapat dari berbagai bahan; tanah, kaleng bekas, periuk bekas, polybek, dll
-     Diruang sempit dapat ditata bersusun dengan rak/digantung
-     Dapat diletakkan dihalaman muka, samping belakang

V.  JENIS-JENIS BUDIDAYA DI LAHAN PEKARANGAN
1.      Sayur-sayuran/warung hidup
2.      Tanaman buah-buahan
3.      tanaman obat dan rempah/tanaman obat keluarga (TOGA)
4.      Budidaya ternak dan ikan

VI. TEKNIK BUDIDAYA DI PEKARANGAN
1.      Pembuatan lubang tanaman
2.      Pembuatan budidaya tanaman
3.      Teknik bertanam
4.      Teknik pemupukan dengan 5 tepat ( Jenis, dosis, cara, waktu,penyediaan )
5.      Teknik pemeliharaan (penyiraman, pendangiran, pemangkasan, sanitasi lingkungan dan pengendalian hama / penyakit.)


                                                                             
                                                                                         
                                                                                                      Penulis.


                                                                                          ( Mohamad Maryono,B Sc)