Senin, 29 September 2014

pembuatan pupuk organik cair

LATAR BELAKANG
Fenomena yang berkembang saat ini, kebanyakan petani kurang memperhatikan kesuburan tanah. Petani dalam berbudidaya selalu mengandalkan pupuk kimia. Hal ini wajar saja karena di era seperti sekarang ini kebanyakan orang menyukai hal-hal yang instan, seperti dalam budidaya pertanian, petani menggunakan pupuk kimia. Pupuk kimia ini hanya memberikan unsur makro dalam tanah sehingga kebutuhan tanaman kurang terpenuhi secara keseluruhan. Petani kurang tertarik dengan pupuk organik yang sebenarnya sangat baik untuk tanaman maupun kesuburan tanah karena adanya asumsi petani bahwa pupuk organik adalah kompos yang penyebarannya lebih susah dibanding pupuk kimia.

MASALAH
1.       Tidak seimbangnya pemenuhan hara makro dan mikro untuk pertumbuhan tanaman
2.       Tidak seimbangnya antara musuh alami dan hama penyakit terutama bakteri yang mengundtungkan didalam tanah sangat minim.
3.       Tanah menjadi keras sehingga tidak berfungsi secara sempurna

PUPUK ORGANIK
Pengertian petani mengenai pupuk organik selama ini masih berkisar pada pupuk organik tabur, sehingga petani kurang senang menggunakan. Untuk mengantisipasi hal ini, penulis akan berbagi mengenai pupuk organik cair yang pengaplikasiannya akan lebih mudah dibanding pupuk organik padat/tabur.

Pembuatan Pupuk Organik Cair
Siapkan drum kapasitas 100ltr, lalu diisi 1/3nya dengan kotoran kambing (dihancurkan lebih baik), diisi urine kelinci 25 ltr, ditambah tetes tebu 1 ltr, ditambah tanah dibawah pohon bambo 0,5 kg, lalu ditambah em4 1 ltr. Sisanya diisi air leri (cucian beras). Fermentasi selama 20 hari.

Aplikasi:
Disemprotkan pada lahan sebelum tanam (2 x semprot)
Pada saat tanam disemprotkan atau di kocor secara rutin dengan interval seminggu sekali.
Dosis : 1 gelas aqua(240ml) untuk 1 tang semprot 15 ltr

KESIMPULAN

Dengan menggunakan pupuk organik cair secara rutin akan menghemat penggunaan pupuk kimia dan sekaligus menyuburkan tanah.